Dahsyatnya Letusan Gunung Krakatau Pada Tahun 1883
Saturday, 11 April 2020
Agen Poker,
Bandar 99,
Bandar QQ,
Boshe Poker,
Ceme,
Dewa Domino,
Dewa Poker,
Dewa Sakong,
Judi Poker,
Judi Poker Uang Asli,
Judi Pulsa,
Judi Terbaik 2020,
Lolipoker,
Online 24 jam,
Poker Uang Asli,
Raja Judi
Edit
Adalah Suryadi, filolog dan peneliti University of Leiden, Leiden, Belanda, Jurusan Asia Tenggara dan Oseania yang menerbitkan kembali teks ini dengan judul "Syair Lampung Karam, Sebuah Dokumen Pribumi tentang Dahsyatnya Letusan krakatau 1883" pada 2009 lalu. CAPSASUSUN
Saksi mata lain. RA Van Sandick, mantan Kepala Insinyur yang tengah berada diatas kapal Loudon hendak menuju Teluk Betung di Lampung dari Batavia. Dalam buku In Het Rijk Van Vulcaan: de Uitbarsting Van Krakatau en hare Gevolgen, selain memberi estimasi korban meninggal mencapai 70 ribu jiwa, Sandick juga melukiskan dampak letusan Gunung Krakatau.
"Ada sebuah pemandangan mengerikan, dimana pesisir pantai Jawa dan Sumatra benar-benar hancur. Semua yang ada berwarna kelabu dan suram, desa-desa dan pepohonan menghilang. Bahkan, runtuhannya pun tidak bisa kita lihat," tulis Sandick.
"Gelombang telah merusak dan menghabiskan semua penghuninya, rumah, tanaman, dfan binatang ternak mereka. Saat itu sulit untuk mengenali Anyer dimana tidak ada satupun rumah yang berdiri dikota itu. Ini adalah sebuah pemandangan dari sebuah akhir zaman." sambungnya.
Letusan Gunung Krakatau terjadi dua hingga tiga hari, pada 26-28 Agustus 1883. Letusan itu melontarkan lebih dari 10 kilometer (km) jubik material piroklastika, baik dalam bentuk aliran awan panas maupun abu letusan, dan materialnya menutupi wilayah seluas 827 ribu km persegi.
Sedangkan, dihari kedua, letusan Gunung Krakatau diikuti gelombang besar tsunami setinggi 40 meter yang membawa material panas vulkanik dan menghantam pesisir lampung dan Banten.
Konon, gelombang ombak itu mencapai hingga Afrika atau meliputi sekitar seperempat bumi. Sedangkan, suara letusannya terdengar mencapai Sri Langka dan Karachi dibagian barat, juga Perth dan Sydney dibagian timur. SUPERTEN
SYAIR LAMPUNG KARAM
Orang yang mati ketika itu,
Terlalu banyak bukan suatu,
Ada terselit dipohon kayu,
Ada yang pipih dihimpit perahu,
Datanglah gelombang yang besar sekali,
Bertaburlah umat disana sini,
Ada yang hilang anak dan bini,
Mana yang sampai ajal pun mati,
Hamba mendengar demikian peri,
Rahmat juga didalamnya negeri,
Tiada seperti Pulau sebesi,
Orangnya tidak kelihatan lagi,
Pulau Sebuku dikata orang,
Ada seribu lebih dan kurang,
Orangnya habis nyatalah terang,
Tiadalah hidup barang seorang.
0 Response to "Dahsyatnya Letusan Gunung Krakatau Pada Tahun 1883"
Post a Comment